EKSPLOITASI MINYAK DI JAMBI TAHUN 1922-1948 (EXPLOITATION JAMBI OIL IN 1922-1948)

Dedi Arman

Abstract


Kajian ini membahas tentang eksploitasi minyak bumi di Jambi tahun 1922-1948.  Fokus kajian, yakni latar belakang munculnya industri perminyakan, perkembangan dan dampak eksploitasi minyak pada masyarakat Jambi.  Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang menjelaskan persoalan berdasarkan perspektif sejarah. Hasil kajian menunjukkan, Belanda sudah mengincar minyak Jambi sejak abad 19, namun pengeboran sumur minyak pertama di Jambi yang berlokasi di Bajubang, Onderafdeeling Muara Tembesi baru dilakukan tahun 1922.  Hal ini disebabkan banyaknya pro kontra dan persaingan dalam pengelolaan minyak Jambi hingga dipilihnya NV NIAM sebagai pemenang kontrak. Jambi tidak banyak dikenal publik sebagai daerah penghasil minyak dibandingkan daerah lain. Penyebabnya, hasil minyak Jambi tidak diolah (disuling) di Jambi melainkan dikirim lewat pipa ke Plaju (Palembang). Dalam laporan ekspor Belanda,  hasil minyak Jambi dicatat sebagai hasil minyak dari Plaju.  Eksploitasi minyak di Jambi tidak membawa dampak  yang besar pada perekonomian Jambi. NIAM tidak banyak membangun  infrastruktur di Jambi. Hanya jalan Jambi ke Muara Tembesi, landasan bandara di Paal Merah dan fasilitas di kawasan perusahaan. Dampak industri minyak yang sangat terasa adalah Jambi  jadi daerah multietnik karena ramainya penduduk pendatang. Mayoritas pekerja minyak berasal dari Jawa, Palembang dan Minangkabau. Sementara, penduduk lokal Jambi lebih memilih bekerja di sektor perkebunan karet dan pekerjaan lainnya. Kehadiran orang Eropa sebagai pekerja NIAM juga membawa pengaruh penyebaran agama Katolik di Jambi.

Keywords


eksploitasi, minyak, Jambi

References


Asnan, Gusti. 2013. Sungai & Sejarah Sumatra. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Basundoro, Purnawan.2017. Minyak Bumi dalam Dinamika Politik dan Ekonomi Indonesia 1950-1960an. Surabaya: Airlangga University Press.

Doeve, Francesco.2016. Het Djambi- Conflict: Over Olie, Wederkerigheid en Gelijkwaardigheid. Tesis Masterscriptie Political Culture, National Identities Universiteit Leiden.

Liana, Ida Tanjung, 2019. Palembang dan Plaju, Modernitas dan Dekolonisasi di Perkotaan Sumatra Selatan Abad ke 20. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

. Kanumuyoso, Bondan.2018. Pengetahuan dan Kuasa Kolonial: Jambi Abad 19 dalam Sejarah Indonesia. Makalah dalam diskusi sejarah “Midden Sumatra Expeditie 1877-1979: Eksplorasi Sejarah Jambi yang digelar kajanglako.com, 4 Oktober 2018

Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Ma’arif, Syamsul. 2014. , Kebijakan Perminyakan Nasional: dari Kendali Negara Menuju Kapitalisme Pasar. Jurnal Administrasi Negara, Volume 3, Nomor 1, Sept-Des 2014, hal. 46-55.

Moor, J.M De. 1923. De Gemengde Onderneming In Hare Economische Beteekenis. Disertasi Universitas Amsterdam.

Rahim, Arif.2017. Jambi: Daerah Rantau Etnis Minangkabau dalam Dikdaya Vol. 7, No 1 2017. Hal.94-110.

Prihatna, Budi. 2018. Sejarah awal Perminyakan Jambi di dari kajanglako.com, 9 Februari 2018. Diakses 2 Maret 2020.

Scholten, Elsbeth Locher. 2008. Kesultanan Sumatra dan Negara Kolonial, Hubungan Jambi-Batavia (1830-1907) dan Bangkitnya Imperialisme Belanda. Jakarta: Bana KITLV

Tideman, J dan Sigar. 1938. Djambi. Amsterdam: Koloniaal Instituut.

.(https://www.parokiteresiajambi.com/sejarah-gereja/. Diakses 25 April 2020 pukul 14.00 WIB.

Yuarsa, Feris. 2016. Mohamad Isa, Pejuang Kemerdekaan yang Visioner. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Zainuddin, dkk. 1978/1979. Sejarah Kebangkitan Daerah Jambi. Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan daerah,Pusat penelitian Sejarah dan Budaya, Depdikbud.

Harnawan, Tedy. Melihat Kembali sejarah Industri Minyak Zaman Kolonial. Dari https://beritagar.id, 28 Mei 2018. Diakses 1 April 2020, pukul 14.00 WIB.

Arsip dan Surat Kabar

Jaarverslag over 1940 van de N.V. Nederlandsen-Indische Aardolie Maatschappij te 's-Gravenhage, hal.2

De Tijd, 26 Juli 1939

Nieuwe Leidsche Courant, 10 November 1935.

De Sumatra Post, 28 Oktober 1926

De Standaard, 18 November 1985.

Informan

Hendra Dufa (56). 2020. Kabid Pariwisata Pemkab Batanghari. Anak pensiunan pegawai rumah sakit Pertamina di Bajubang. Wawancara, Jambi, 24 Februari 2020.

Surakhman, Ali (45). 2020. Penggiat budaya. Mertuanya pensiunan Pertamina Jambi. Wawancara, Jambi, 3 Maret 2020.

Yunizar (56). 2020. Pegawai Dinas Perhubungan Provinsi Jambi. Anak eks pegawai NIAM (Pertamina) Jambi. Wawancara, Jambi, 25 Februari 2020.




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v6i1.141

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.