MEMBENTANG REPUBLIK, MEREGANG KONSENSUS: ENTITAS INDONESIA DALAM SPANDUK PROTES PEREMPUAN MASA REVOLUSI
Abstract
Spanduk menjadi pemandangan biasa dan mengganggu bagi manusia Indonesia dasawarsa kedua abad ke-21. Namun, itu sekaligus bisa digunakan sebagai sumber penulisan sejarah terutama penting untuk menyingkap periode paling krusial dalam historiografi Indonesia yang didominasi oleh laki-laki serta menghapus skeptisme tentang ketiadaan sumber penulisan sejarah perempuan yang berkaitan dengan kebangsaan atau konsensus keindonesiaan. Berangkat dari foto-foto protes perempuan yang membawa spanduk pada masa revolusi di Yogyakarta, saya menangkap empat realitas. Pertama, aksi-aksi protes perempuan adalah manifestasi kewarganegaraan baru mereka Kedua, agenda protes mereka sangat kompleks dan heterogen, namun mengekspresikan hal yang sama, yaitu kesetiaan, imajinasi warga negara baru, dan pergulatan keindonesiaan mereka. Ketiga, penggerak protes itu adalah perempuan-perempuan dari etnis minoritas, diliyankan, atau dicap tidak nasionalis, dan kaki tangan penjajah. Terakhir, aktivitas protes perempuan masa revolusi terlihat seperti pertunjukkan imaji perempuan tentang negara baru dan nasib mereka di masa depan.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Amini, Mutiah. 2018. “Bias Gender dalam Historiografi Indonesia dan Penulisan Sejarah Perempuan.” Jurnal Perempuan Volume 13 Tahun 2018.
Anonim. 1947. “Rapat Samodra Wanita Memperingati Hari Ibu.” Kedaulatan Rakjat 20 Desember 1947.
Badan Kontak Wanita KRIS. 1977. Indonesia Merdeka: Sekedar Sumbangsih Kami. Jakarta: Badan Kontak Wanita KRIS.
Bekar, Mira. 2015. “Space, Language and Power: The Rhetoric of Street Protests.” Социолошки преглед, vol. XLIX (2015), no. 3, стр. 337–348 (https://pdfs.semanticscholar.org/ece3/cce1c9a7edf95dc4861c184a8646692ecd6f.pdf).
Blackburn, Susan. 2004. Women and the State in Modern Indonesia. Victoria: Monash University.
Brandywine River Museum of Art. 2020. Vote for Women: A Visual History. Diakses 17 Juni 2020 (https://www.brandywine.org/museum/exhibitions/votes-women-visual-history).
Engelson, R.E. 2008. The Idea of Indonesia: Sejarah Pemikiran dan Gagasan. Jakarta: Penerbit Serambi.
Frakking, Roel. “Gathered on the Point of a Bayonet’: the Negara Pasundan and the Colonial Defence of Indonesia, 1946–50” The International History Review Volume 39, 2017 - Issue 1: Allies at the end of empire: loyalists, nationalists and the Cold War, 1945-76 (https://doi.org/10.1080/07075332.2016.1214611).
Hardi, L. 1981. Sumbangsihku Bagi Ibu Pertiwi: Kumpulan Pengalaman dan Pemikiran, Buku I. PT Dunia Pustaka.
. 1982. Sumbangsihku Bagi Pertiwi (Kumpulan Pengalaman dan Pemikiran) Buku II. Jakarta: Sinar Harapan dan Yayasan Wanita Pejoang.
Hardi, L et al. 1983. Sumbangsihku Bagi Pertiwi (Kumpulan Pengalaman dan Pemikiran) Buku III. Jakarta: Sinar Harapan dan Yayasan Wanita Pejoang.
.1984. Sumbangsihku Bagi Pertiwi (Kumpulan Pengalaman dan Pemikiran) Buku IV. Jakarta: Sinar Harapan dan Yayasan Wanita Pejoang.
.1985. Sumbangsihku Bagi Pertiwi (Kumpulan Pengalaman dan Pemikiran) Buku V. Jakarta: Sinar Harapan dan Yayasan Wanita Pejoang.
Hestirani, Laskmita. 2020. “Pemikiran Maria Ullfah Santoso tentang Hak Pilih Perempuan Indonesia (1938-1941). Handep: Jurnal Sejarah dan Budaya Volume 3, Nomor 2, Juni 2020.
Hidayat, Reja dan Dieqy Hasbi Widhana. 2019. Atribut Kampanye Pemilu 2019 Bikin Sampah Visual di Ruang Publik. Diakses 19 Juni 2020 (https://tirto.id/atribut-kampanye-pemilu-2019-bikin-sampah-visual-di-ruang-publik-dhBS).
Hunter, Clare dan Sewing Matters. 2018. “Our History of Banner-Making.” Diakses 19 Juni 2020 (https://www.processions.co.uk/story/history-banner-making).
IPPHOS-Foto Antara. 2015. 70th RI: Histori Masa Depan.
Jusupadi, B. 1947. “Harapan Kepada Hari Ibu dan Koperensi di Madras.” Kedaulatan Rakjat 20 Desember 1947.
Komisi Pemilihan Umum. 2018. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 33 Tahun 2018 Tentang Kampanye Pemilihan Umum. Diakses 17 Juni 2020 (https://jdih.kpu.go.id/data/data_pkpu/PKPU%2033%20THN%202018.pdf).
Locher-Scholten, E. 2000. Women and the Colonial State: Essays on Gender and Modernity in the Netherlands Indies 1900-1942. Amsterdam: Amsterdam Univ. Press. (https://nbn-resolving.org/urn:nbn:de:0168-ssoar-317091).
Lombard, Denys. 2008. Nusa Jawa: 3 Warisan Kerajaan Konsentris. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Lucas, Anton E. 1996b. “Image of Women During the Indonesian Revolution,” dalam Jane Drakard dan John Legge (ed), “Indonesian Independence Fifty Years on 1945-1950,” Annual Indonesia Lecture Series No. 20. Meulbourne: Monash Asia Institute.
Margana, Sri. 2008. Konteks Historis Sosiologis Sengketa Hukum di Kadipaten Pakualaman pada Masa Kolonial: Naskah Sumber Arsip Seri 4. Yogyakarta: Kantor Arsip Daerah Provinsi DIY.
NEFIS No. 04084.
Phillipps, Axel. 2012. “Visual Protest Material as Empirical Data.Visual Communication 2012 11:3 (https://doi.org/10.1177/1470357211424675).
Procereur General bij het Hoogerechtshof Ned-Indie 1945-1950 No. 475.
Pusat Bahasa. 2019. Spanduk. Diakses 17 Juni 2020 (https://kbbi.web.id/spanduk).
Samsjuddin, Helius et al. 1992. Menuju negara kesatuan: Negara Pasundan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.
Sasi, Galuh Ambar. 2010. “Gerakan Perempuan Indonesia dalam Konstalasi Politik 1950-an: Studi Perwari.” Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
.2015. “Gelora Api (Ke)Merdeka(an) Indonesia di Jawa Tengah” dalam Restu Gunawan et al, Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Jakarta: Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
.2016. “Menjadi Indonesia: Pergulatan Identitas, Jejaring, dan Relasi Perempuan di Yogyakarta pada Masa Revolusi” dalam Sri Margana et al (ed). Pluralisme dan Identitas: Pengalaman dan Pandangan Berkebangsaan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
.2017. Di Tanah Kiblik: Perempuan Yogyakarta dalam Ge(mer)lap Revolusi dalam Sri Margana et al, Gelora di Tanah Raja : Yogyakarta pada Masa Revolusi 1945-1949. Yogyakarta: Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Stuers, Cora Vreede de. 2008. Sejarah Perempuan di Indonesia Gerakan dan Pencapaian. Depok: Komunitas Bambu.
Sunarya, Yohanes Edi. 1991. “Sekitar negara Pasundan 1947.” Skripsi, Sanata Dharma University.
Taylor, Jean Gelman. 1996. “Images of the Indonesian Revolutions,” dalam Jane Drakard dan John Legge (ed), “Indonesian Independence Fifty Years on 1945-1950,” Annual Indonesia Lecture Series No. 20. Meulbourne: Monash Asia Institute.
.2013. “Aceh: Narasi Foto, 1873-1930,” dalam Henk Schulte Nordholt, Bambang Purwanto, dan Ratna Saptari (ed), Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, KITLV-Jakarta, dan Pustaka Larasan.
Wouters, Ruud dan Stefaan Walgave. 2017. “Demonstrating Power: How Protest Persuades Political Representatives.” American Sociological Review 2017, Vol. 82(2) 361–383 (https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/0003122417690325).
DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v6i2.168
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.