JEJAK ARKEOLOGIS DAN ADAPTASI KULTURAL MIGRAN BUGIS DI GORONTALO

Rismawidiawati Rusli, Muhammad Subair

Abstract


Orang Bugis yang terkenal gemar berpetualang dapat dijumpai di berbagai wilayah di Nusantara. Salah satu wilayah yang banyak dihuni oleh migran Bugis adalah Gorontalo. Karena itu, tulisan ini diketengahkan untuk mengkaji adaptasi kultural migran Bugis dengan masyarakat Gorontalo sebagai sebuah hasil penelitian kualitatif, melalui pengamatan, kajian dokumen, dan wawancara. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa keberadaan migran Bugis di Gorontalo dimulai sejak tahun 1666 M, yang berkonsentrasi di Kampung Bugis, sebagai hadiah yang diberikan kepada mereka, atas bantuannya dalam mengusir bajak laut yang selalu merugikan penguasa Gorontalo. Migran Bugis yang mendiami
tepi sungai Bone Bolango yang dikenal Kampung Bugis, sampai kini masih dapat dijumpai dengan identitas nama belakang (fam) yang berawalan “La”. Seperti La Madilau. Mereka telah beradaptasi dengan orang asli Gorontalo melalui proses kawin-mawin yang terjalin karena persamaan agama, dan membuat mereka melebur dalam budaya dan bahasa Gorontalo. Sebuah peleburan yang kental dengan tidak adanya keturunan migran Bugis itu yang bisa berbahasa Bugis meskipun mereka masih tetap mengakui nenek moyangnya berasal dari Bugis. Selain itu, terdapat juga migran Bugis yang tergabung dalam (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) yang dikenal dengan orang Selatan. Mereka masih bisa berbahasa Bugis dan mengenal baik daerah asal dan keluarganya dari daerah Bugis. Mereka tersebar pada wilayah-wilayah kecamatan di Gorontalo dan berbaur dengan modal kedermawanan dengan prakarsa pembangunan yang diperuntukkan untuk semua kalangan masyarakat tanpa membedakan asalusul suku dan perbedaan bahasa.


Keywords


migran Bugis, Gorontalo, adaptasi budaya, orang selatan, Kampung Bugis

References


Ammarel, G., 2003. Bugis Migration and Modes of Adaptation to Local Situations. Athens: Ohio University.

Badan Pusat Statisitik Provinsi Gorontalo, 2017. (http://gorontalo.bps.go.id/Subjek/ view/id/12#subjekViewTab3|accordion-daftar-subjek1,

David Henley 2005, dalam Hasanuddin, 2016. Pelayaran dan Perdagangan Orang Bugis dan Mandar di Kawasan Teluk Tomini. Amara Books.

Hamid, Abu, 2005. Passompe, Pengembaraan Orang Bugis. Makassar: Pustaka Refleksi (Lembaga Penelitian dan Penerbitan Buku).

Hasanuddin, 2016. Pelayaran dan Perdagangan Orang Bugis dan Mandar di Kawasan Teluk Tomini. Amara Books.

Jeff, 2017. H. Zainuddin Hasan Membangun Desa, Menata Kota, Melalui Kemandirian Lokal yang Bernafaskan Keagamaan. http://hargo.co.id/ ikl/zhasan/ Akses 17 September 2017.

Juwono, Harto dkk., 2005. Limo Lo Pahalaa: Sejarah Kerajaan Gorontalo. Yogyakarta: Ombak.

Kantor Kelurahan Bugis, 2017. Monograpi Kepimimpinan Kelurahan Bugis. Kantor Kelurahan Bugis Gorontalo.

Kesuma, Andi Ida, Migrasi dan Orang Bugis. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Muh Rusli, 2015. Impelementasi Nilai Siri’ Napacce dan Agama di Tanah Rantau; Potret Suku Bugis-Makassar di Kota Gorontalo, Jurnal Asas. http://ejournal. iainpalopo.ac.id/index.php/asas/issue/view/23).

Rahim, A. Rahman, 2011. Nilai-nilai Utama Kebudayaan Bugis. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Resenberg, C.B.H. von., 1865, dalam Hasanuddin 2016. Pelayaran dan Perdagangan Orang Bugis dan Mandar di Kawasan Teluk Tomini. Amara Books.

Sri Endang Mohi, 2015. Etos Kerja Orang Bugis, Studi Kasus Penambak Empang di Desa Siduwonge Kecamatan Randangan Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo. Jurnal Asas. http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/asas/ article/view/175 Vol 3, No 1 (2015).

Tobing, Ph. O. L., 1961. Amanna Gappa – Hukum Pelayaran dan Perdagangan Amanna Gappa. Makassar: Jajasan Kebudajaan Sulawesi Selatan dan Tenggara.

Wolhoff, G.J., tt. Sejarah Gowa, dalam Bingkisan Seri A. Makassar: Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan dan Tenggara.




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v7i1.186

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.