MENGUNGKAP NILAI-NILAI BUDAYA DALAM RITUAL AKDANGANG PADA KOMUNITAS ADAT KAJANG DI KABUPATEN BULUKUMBA

Ansaar Ansaar

Abstract


Tulisan yang disajikan ini merupakan hasil penelitian lapangan yang bertujuan selain untuk mengungkapkan prosesi pelaksanaan Akdangang sebagai suatu upacara ritual kematian pada komunitas adat Kajang di Kabupaten Bulukumba, juga untuk mengkaji nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriktif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, pengamatan dan kajian pustaka. Hasil pembahasan menunjukkan, bahwa pelaksanaan upacara kematian ini memilki tahap kegiatan yang cukup panjang, dimulai dari prosesi penguburan hingga hari keseratus (puncak ritual). Dalam setiap kelipatan sepuluh harinya, dipertunjukkan pula acara yang dinamakan akbasing-basing, yaitu suatu acara yang  dimainkan oleh dua orang laki-laki sebagai pakbasing-basing dan dua orang perempuan sebagai pelantun syair. Acara ini biasanya mulai dimainkan pada sekitar pukul 20.00 malam hingga dini hari. Syair-syair yang dilagukan pun, semuanya bernada sendu sesuai yang menceritakan alam “sana”. Bahkan kadang-kadang si pelantun syair mengalami kesurupan akibat masuknya roh si mati. Dengan ucapan yang hanya bisa diterjemahkan oleh kammikkale atau tupparuru (orang yang menguasai mantera dan doa), dapatlah diketahui keadaan si mati di alam “sana”, apakah menempati bola tepu (surga) atau bola campali (neraka).


Keywords


Nilai budaya, Akdangang, komunitas adat Kajang

References


Akib, Yusuf, 2003: Potret Manusia Kajang, Pustaka Refleksi, Makassar

Ahmad, Abdul Kadir, 1991: Komunitas Ammatoa di Kajang Bulukumba, Studi Tentang Peranan Kepercayaan Terhadap Pelestarian Lingkungan hidup, Tesis belum ditebitkan, Fakultas Pascasarjana Unhas, Ujung Pandang.

Ahimsa Putra, Heddy Shri, 2004. Fungsi Nilai-Nilai Budaya dalam Pelestarian dan Pengembangan Budaya, Makalah Pelatihan Tenaga Teknis Nilai Budaya, Bandung.

Bahri, Syamsul, dkk, 2012. Kepercayaan dan Upacara Tradisional Komunitas Adat di Sulawesi Selatan. Makassar: De Lamacca.

Bahtiar, Ridasari, 2006. Peranan Ammatoa dalam Komunitas Adat Ammatoa, Makalah pada Seminar Tentang Kebudayaan Kajang di Kantor BPSNT Makassar tanggal 19 Juli 2006.

Faisal. 2008. Aktualisasi Nilai-Nilai Budaya Etnik Mandar dalam Arena Sosial”, Makalah.

Hadi, Abdul, tanpa tahun. Strategi Pembangunan Karakter dan Pekerti Bangsa. Jakarta. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia.

Koentjaraningrat, 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Katu, H Mas Alim, t.th . Masyarakat Kajang dan Kebudayaan, Makalah pada seminar budaya di Kantor Suaka Sejarah dan Tradisi Provinsi Sulawesi Selatan.

Maleong, J.Lexy, 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Cetakan ke-15. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

M.Usop, KMA, 1985. Pasang ri Kajang, Kajian sistem nilai Masyarakat Ammatoa, dalam Mukhlis dan Kathryn Robinson (eds), Agama dan Realitas Sosial, Lephas, Ujung Pandang.

Manyambeang, Abd Kadir, 1984. Upacara Tradisional Dalam Kaitannya Dengan Peristiwa Alam dan Kepercayaan Prov. Sulsel, Proyek IDKD Dep. Dikbud, Ujung Pandang.

Suyono, A, 1985. Kamus Antropologi, Jakarta: Akademika Pressindo




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v7i2.213

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.