“TARI DINGGU” EKSPRESI UCAPAN SYUKUR ATAS KEBERHASILAN PANEN PADA MASYARAKAT SUKU BANGSA TOLAKI DI KOLAKA SULAWESI TENGGARA

syamsul bahri

Abstract


Artikel ini mengungkap sebuah karya seni, yaitu tari dinggu. Jenis tari ini dilakoni masyarakat suku bangsa Tolaki, khususnya yang bermukim di daerah Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Tari dinggu ini lahir dari kreasi masyarakat yang memperagakan suatu kegembiraan menyambut keberhasilan dalam usaha bertani, khusus bertani padi sawah. Itulah sebabnya sehingga dikatakan bahwa jenis tarian ini hadir ketika masyarakat Tolaki Mekongga sudah menjadikan padi sebagai bahan baku makanan pokok. Tari dinggu yang intinya menceritakan mengenai pesta kegembiraan dan kesyukuran atas panen, dalam pementasannya menorehkan cara menumbuk bulir padi menjadi beras. Olehnya itu dalam tarian ini, selain diiringi beragam alat musik seperti gong, gendang, dan suling. Bahkan sebagai penambah maraknya pementasan tari dinggu, para penari yang terdiri dari kaum laki-laki dan kaum perempuan dengan jumlah 10-12 orang, berpakaian dengan berhias beragam assesoris. Dalam pementasan tari dinggu, para penari selain memperkenalkan pakaian adat suku bangsa Tolaki, penari juga memperkenalkan tiga komponen peralatan tradisional yang digunakan masyarakat memproses bulir padi menjadi beras, yaitu lesung dan alu yang dibuat dari bahan baku kayu, serta tampi atau nyiru yang dianyam dari bahan baku bambu.

 

Kata Kunci: Tari dinggu, Mekongga.

References


Bachtiar. 1982. Simbol Dalam Sistem Budaya Masyarakat. Pustaka Jaya: Jakarta.

Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda dan Makna: Buku Teks Dasar Mengenai Semiotika dan Teori Komunikasi. Jalasutra: Yogyakarta.

Endraswara, Suwardi. 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan. UGM Press Badan Penerbit dan Publikasi Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

Hafid, Anwar; Safar, Misran. 2008. Kajian Pengembangan Kebudayaan di Kota Kendari: Kendari: Laporan Penelitian Kerja Sama FKIP Unhalu dengan Pemda Kota Kendari.

Husein A. Chalik. Et. Al. 1992/1993. Pakaian Adat Tradisional Daerah Sulawesi Tenggara. Kendari: Bagian Proyek Inventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Sulawesi Tenggara.

Koentjaraningrat. 1982. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Gramedia:Jakarta.

Melamba, Basrin. 2013. Tolaki: Sejarah, Identitas dan Kebudayaan. Lukita: Yogyakarta.

Sadalwati, Arini Wahyu. Unsur-Unsur Pembangun Tari Lariangi Pada

Masyarakat Kaledupa. Tesis. Kajian Budaya. Program Pasca Sarjana Universitas Halu Oleo: Kendari.

Sumaryono. 2011. Antropologi Tari Dalam Perspektif Indonesia. BP ISI Yogyakarta: Yogyakarta.

Su’ud, Muslimin. 2011. Kompilasi Hukum Adat Perkawinan Di Sulawesi Tenggara (Tolaki, Buton, Muna, Moronene dan Bugis Makassar). Scotchom: Kendari.

Putri, Anna. 2008. Sejarah Tari Lariangi di Kabupaten Konawe. Skripsi. Universitas Halu Oleo: Kendari.

Tamburaka, Rustam. E. 2010. Sejarah Sulawesi Tenggara dan 45 Tahun Sulawesi Tenggara Membangun. Unhalu Press: Kendari.

Tarimana, Abdurrauf. 1989. Kebudayaan Tolaki. Seri Etnografi Indonesia No. 3. Balai Pustaka. Jakarta.

Widaryanto, F.X. 2007. Antropologi Tari. Sunan Ambu Press STSI Bandung

: Bandung.

Sumber Lain:

(https://brainly.co.id/tugas/9371220). Diakses pada Kamis, 1 Februari 2018 (09.34 WITA)

(https://ilmuseni.com/seni-pertunjukan/seni-tari/unsur-unsur-seni-tari).

Diakses pada Kamis, 1 Februari 2018 (09.37 WITA)

(https://www.sekolahpendidikan.com/2017/06/pengertian-lengkap-tari-tradisional.html).

Diakses pada Jumat, 2 Februari 2018 (09.30 WITA)

http://protomalayans.blogspot.com/2012/11/suku-tolaki-sulawesi.html

Diakses pada Selasa, 03 April 2018 (09.00 WITA)

http://unj-pariwisata.blogspot.co.id/2012/05/bahasa-tolaki-dan-persebarannya.html Diakses pada Selasa, 03 April 2018 (09. 14 WITA).




DOI: https://doi.org/10.36869/.v5i1.22

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.