SAGATA SEBAGAI IDENTITAS TRADISI LISAN MASYARAKAT LAMPUNG

Karsiwan Karsiwan, Lisa Retno Sari, Adelia Azzahra

Abstract


Sagata merupakan warisan budaya masyarakat Lampung berbentuk tradisi lisan. Sagata secara umum memiliki bentuk seperti pantun atau puisi dan dilantunkan dalam komunikasi dan interaksi baik antarindividu maupun antarkelompok, dan tak jarang sebagai pelengkap prosesi adat-istiadat masyarakat Lampung Pesisir. Penelitian ini mendeskripsikan sagata sebagai identitas budaya berbentuk tradisi lisan pada masyarakat Lampung Pesisir. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan 1) tradisi lisan sagata sebagai bagian integral hasil budaya masyarakat Lampung Pesisir, tidak dapat dilepaskan dari pengaruh ajaran agama, nilai, dan norma yang berkembang dalam masyarakat yang hidup dan
berkembang pada masyarakat khususnya Lampung Pesisir; 2) sagata memiliki beberapa bentuk, yakni Sagata Sanak Ngebabang (pantun anak-anak), sagata buhaga (pantun percintaan), c) sagata nangguh (pantun membuka atau menutup kegiatan), d) sagata lalagaan (pantun berolok-olok atau kocak), e) sagata nyindekh (pantun sindiran), dan f) sagata hahiwang (pantun duka cita), dan 3) sagata masih dijumpai sebagai pelengkap pada upacara sakral seperti upacara pernikahan, acara muli mekhanai, khitanan sebagai media memberi nasihat, amanat, dan pesan kehidupan.


Keywords


Sagata; tradisi lisan; Lampung pesisir

References


Ahyar, Warnidah Dkk. 1986. Struktur Sastra Lisan Lampung. Jakarta: Depdikbud.

Alo, Liliweri, M.S. 2003. Dasar Dasar Komunikasi Antarbudaya. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

Budi Utomo, Cahyo dkk. 2015. Bilamana Tradisi Lisan menjadi Media Pendidikan Ilmu Sosial di Masyarakat Gunungpati. dalam Jurnal Harmony Vo. 2 No. 2 UNS.

Bukri dkk, 1979. Sejarah Daerah Lampung. Jakarta: Depdikbud,

Collier, Mary Jane. 1994. Cultural Identity and Intercultural Communication. dalam Samovar dan Porter (eds.) Intercultural Communication: A Reader, Berlmont: Wadsworth, hal. 36-44.

Danandjaja, James. 1998. Folklor dan Pembangunan Kalimantan Tengah: Merekonstruksi Nilai Budaya Orang Dayak Ngaju dan Ot Danum Melalui Cerita Rakyat Mereka. Jakarta: Grafik Press

Darsita. 2006. Bentuk dan Makna Simbol dalam Dua Tradisi Lisan Etnik Ranau: Analisis Semiotika dan Hermeneutika. Jurnal {otret Pemikiran, Vol 7, Edisi 2 Desember 2006

Effendi, Sanusi A. 2001. Sastra Lisan Lampung. Bandar Lampung: Universitas Lampung

Endraswara, S. 2013. Folklor Nusantara. Yogyakarta: Penerbit Ombak

Finnegan, Ruth. 1992. Oral Tradition and the Verbal Arts: A Guide to Research Practices. London; Routledge;

Geertz, Clifford. 1973. The Interpretaion of Cultures. New York: Basic Benk.Inz.

Gde Suyatna, I. 1997. Pola Ilmu Kebudayaan sebagai Salah Satu Alternatif Unggulan. Dalam I Gusti Ngurah Bagus (ed.), Masalah Budaya dan Pariwisata dalam Pembangunan. Denpasar: S2 Kajian Budaya Unud.

Hadikusuma, Hilman. 2014. Pengantar Ilmu Hukum Adat di Indonesia. Bandung: Mandar Maju

Hasanah, Luluk Ulfa dan Novi Andari. 2021. Tradisi Lisan sebagai Media Pembelajaran Nilai Sosial dan Budaya Masyarakat. Jurnal Fenomena, Vol 4, No 1, Mei 2021. pp (48-66).

Iryanti, D dkk. 2017. Karakteristik Kemughuk Lampung Saibatin dan Implementasinya dalam Pembelajaran Sastra Lampung. Jurnal Tiyuh Lampung, Vol. 1, 2017. Universitas Lampung

Iskandar, Dadan. 2004. Identitas Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya: Kasus Etnik Madura dan Etnik Dayak. Jurnal Masyarakat dan Budaya, Vol. 6 No. 2 Tahun 2004, hal. 119-140.

Karsiwan dkk. 2021. Memmang: Tradisi Lisan Masyarakat Lampung. Jurnal Walasuji, Vol 12, No. 2 Desember 2021, pp. 171-183.

Margaretha, Risma. 2017. Analisis Klasifikasi Mitos dalam Tradisi Lisan Masyarakat Lampung. JPP, Vol. VII, No. 2 November 2017, hal. 117-126.

Maryam, Siti. 2020. Penerapan Tradisi Lisan untuk Mengembangkan Karakter Positif Siswa Melalui Pembelajaran IPS. Jurnal Amanah, Vol. 1 Nomor 2: 65-72 (2020).

Miles, Mathew G dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualiatif. Jakarta: Universitas Indonesia

Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya

Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Nengah Duija, I. 2005. Tradisi Lisan, Naskah, dan Sejarah. Jurnal Wacana, Vo. 7 No. 2 Oktober 2005

Nottingham, Elizabeth K. 1994. Agama dan Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo

Piotr Sztompka, Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Grup

Pudentia MPSS (ed). 1998. Metodologi Kajian Tradisi Lisan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia dan Yayasan Asosiasi Tradisi Lisan.

Pudjiastuti, Titik. 1997. Aksara dan Naskah Lampung Kuno dalam Pandangan Masyrakat Lampung Kini. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Reid, Anthony. 2014. Sumatera Tempo Doeloe: dari Marcopolo sampai Tan Malaka. Jakarta: Komunitas Bambu.

Sabarudin. 2010. Mengenal Adat Istiadat Sastra dan Bahasa Lampung Pesisir Way Lima. Jakarta: Kemuakhian Way Lima

Sedyawati, Edi. 1996. "Kedudukan Tradisi Lisan dalam Ilmu-ilmu Sosial dan Ilmu-ilmu Budaya", dalam Warta Atl. Jurnal Pengetahuan dan Komunikasi Peneliti dan Pemerhati Tradisi Lisan. Edisi II Maret. Jakarta: ATL,

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sunarso dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SD dan MI Kelas IV. Sukoharjo: Graham Multi Grafika.

Suparno, Darsita. 2013. Fungsi Sagata dalam Masyarakat Krui. Procedings of International Seminar on Cultural Values as a Basis for Character Building. The Faculty of Adab and Humanities, UIN Jakarta.

Sutarno dan Pera Diana. 2021. Segata Buhaga Sasimbatan: An Oral Poetry of Lampungnese Youth in Tanjungan Village Tanggamus Regency. Advances in Social Science, Education and Humanities Research, Vol. 612. Inetrnasional Seminar on Language, Education, and Culture (ISoLEC 2021)

Taylor, 1965. Folklore and The Student of Literature. New York: Prentice Hell

Toynbee, Arnold B. 1978. A Study of History. Tokyo

Udin, H Nazaruddin dkk. Sastra Lisan Lampung Dialek Pubiyan. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Depdikbud. Jakarta.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayan. Direktorat Sejarah Kementerian Kebudayaan dan Kebudayaan RI.

Utomo, Cahya Budi dkk. 2017. Bilamana Tradisi Lisan menjadi Media Pendidikan Ilmu Sosial di Masyarakat Gunungpati. Jurnal Harmony, Vo. 2 No. 2 November 2017, hal. 169-184.

Sumber Lisan/Informan

Arifin, Zainal (71 tahun). 2022. Pensiunan Guru. Wawancara, Sukadana, 23 Maret 2022.

Herwin H.S (58 tahun). 2022. Petani. Wawancara, Bandar Negeri Semuong. 11 Maret 2022.

Misnawati (63 tahun). 2022. Ibu Rumah Tangga. Wawancara, Banjar Negeri, 24 Maret 2022

Sakyan (47 tahun). 2022. Pekebun. Wawancara, Banjar Negeri, 14 Februari 2022.

Nazaruddin (52 Tahun) 2022. Buruh. Wawancara, Banjar Negeri, 14 Februari 2020.

Latifah Hayati (52 Tahun) 2022. Buruh. Wawancara, Banjar Negeri, 14 Maret 2022.

Zaironi H.S (52 Tahun) 2022. Buruh. Wawancara, Banjar Negeri, 14 Maret 2022.




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v8i2.250

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.