PENGOBATAN TRADISIONAL PENYAKIT “NONMEDIS” PADA MASYARAKAT ADAT KAJANG KABUPATEN BULUKUMBA SULAWESI – SELATAN

Abdul Hafid

Abstract


Penelitian ini mendeskripsikan tentang pengobatan tradisional berkenaan dengan penyakit nonmedis, penyakit kajakkalang (arwah leluhur), kasamperoan (penghuni kampung), pappitaba (guna-guna), dan pangngisengang (pekasih). Pengobatan mengenai penyakit nonmedis merupakan salah satu kearifan lokal masyarakat adat Kajang untuk mengatasi persoalan penyakit yang sering diderita oleh masyarakat adat Kajang. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui studi pustaka, wawancara, pengamatan, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat Kajang masih tetap mempertahankan sistem pengobatan tradisional yang terkait dengan penyakit nonmedis. Menurut pandangan masyarakat adat Kajang bahwa penyakit nonmedis adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan secara medis oleh ilmu kedokteran karena jenis penyakit ini disebabkan oleh hal gaib, seperti kemasukan roh leluhur, setan atau jin, dan sebagainya. Penyakit nonmedis biasa juga disebabkan oleh perbuatan manusia yang menggunakan makhluk gaib atau makhluk halus (guna-guna). Jenis penyakit seperti ini diyakini oleh masyarakat adat Kajang bahwa pengobatannya harus melalui dukun atau sanro. Pengobatan dilakukan berdasarkan gejala dan penyebab masing-masing penyakit, gejalanya ada sebagian mirip satu dengan lainnya, akan tetapi sanro memiliki pengetahuan lokal untuk mengobati penyakit dengan melihat kondisi dan perilaku pasien.


Keywords


pengobatan tradisional; Kajang; sanro; mistik

References


Al – Kumayi, Sulaiman 2011. Islam Bubuhan Kuma, Perspektif Variasi Awan, dan Hakekat. Jakarta: Kementarian Agama RI.

Adimiharja. 2004. Teknologi Terhadap Kebudayaan di Indonesia : Sistem Pengetahuan Lokal dan Pembangunan Masyarakat Desa. Bandung: inrik@melsa.net.id (diakses Nopember 2012) .

Geertz , Clifford. 2003. Pengetahuan Lokal (Local Knoledge ; Futher Essays in interpretative Anthropology). Yogyakarta: Merapi.

Husnul Fahimah Ilyas, 2016. Ramuan Tradisional Dalam Budaya Bugis. Jurnal Walasuji. Vol. 7. Nomor 1 . Juni 2016. BPNB: Makassar.

Yunus, Hafid, dkk, 1992/1993. Pengobatan Tradisional di Daerah Sulawesi. Depdikbud. Proyek P2NB Sulawesi Selatan

Jauhari, Abdul Haris, dkk. 2008. “Motivasi dan Kepercayaan Pasien untuk Berobat Ke Sinse” Dalam Berita Kedokteran Masyarakat . Vol. 24, Nomor 1, 2008. Hal. 1-7.

Koentjaraningrat, 1993. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Jakarta: Dian Rakyat

Muhammad Irvan Syuhudi, 2015. Sanro Makassar Mekanisme Pengobatan dan Strategi Mempertahankan Pasien. Termuat dalam jurnal Walasuji Vol. 6. Nmor 1 Juni 2015. BPNB Sulawesi Selatan.

Mahbub, asar Said. 2013. Dialektika Pengetahuan Lokal dan Non Lokal (Studi Kasus Pasang ri Kajang Dalam Pengelolaan Hutan Adat Ammatoa. Makassar: Disertasi Program Studi Ilmu Pertanian, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin.

Nurhikmah Usbara, dkk. 2018. Pengetahuan Lokal Masyarakat Adat Kajang Dalam memanfaatkan Tumbuhan Hutan Untuk Pengobatan. Makassar: skripsi Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin.

Reksodiharjo, dkk 1990. Pengobatan Pada Masyarakat Pedesaan Daerah Jawa Tengah. Jakarta: Mendikbud

Saputra, Hera. S. P. 2007. Memuja Mantra Sabuk Mangir dan Jaran Goyang Nasyarakat Suku sing Banyuwangi . Yogyakarta: LKIS




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v5i2.37

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.