TEKNOLOGI TRADISIONAL PEMBUATAN TOPĒ LE’LENG PADA KOMUNITAS ADAT KAJANG DI KABUPATEN BULUKUMBA
Abstract
Materi tulisan ini adalah merupakan hasil penelitian lapangan yang dilaksanakan di Desa Tana Toa Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini bertujuan selain untuk mendeskripsikan teknik pembuatan tope le’leng (sarung hitam Kajang) pada komunitas adat Kajang, juga untuk mengetahui bentuk pola pewarisan yang diterapkan para orang tua kepada anaknya terkait keterampilan dalam hal menenun. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriktif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, pengamatan dan kajian pustaka. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa teknik pembuatan sarung hitam Kajang oleh komunitas adat Kajang, melalui beberapa tahapan, yaitu: 1) pencelupan benang ke dalam pewarna alami, 2) penghanian atau penyusunan benang lunsing (ma’ngane), 3) pembuatan benang pakan (a’paturung), 4) proses pertenunan (attannung), dan 5) menggosok permukaan kain sarung (maggarusu’) setelah selesai ditenun. Bentuk pola pewarisannya, berlangsung secara transmisi dari generasi ke generasi atau dari orang tua ke anak-anaknya dan seterusnya, atau melalui jalur keluarga. Tidak ada pendidikan khusus yang mereka lalui, semua berawal dari pembelajaran yang diberikan para orang tua kepada anaknya. Hal pertama yang diajarkan, adalah memperkenalkan bagian-bagian atau komponen pada peralatan tenun berikut fungsinya. Setelah itu barulah diajarkan cara mengoperasionalkan alat tenun secara tahap demi tahap.
Keywords
Teknologi Tradisional, Tope Le’leng, Komunitas Adat Kajang
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v9i2.389
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.