PAJAGA GILIRENG PADA MASYARAKAT WAJO
Abstract
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ariani, Christryati, 2013. Cowongan: Seni Tradisi Pemanggilan Hujan Masyarakat Banyumas, Jateng. Jurnal Patrawidya. Vol 14, no.4. Hal 615-838. Desember, Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta: Yogyakarta.
Ahimsa Putra, Heddy Shri, 2002. Kearifan dan Lingkungan Sosial. Makalah ini disampaikan dalam seminar “Harapan Seni Pertunjukkan dalam Masa Globalisasi dan Desentralisasi” di UNY, Yogyakarta, 5 Oktober 2002.
Ahimsa Putra, Heddy Shri. 2004. Tari “Serimpi” Struktur dan Simbolisme Jawa. Makalah ini disampaikan dalam Seminar sehari “Forum Peduli Tradisi” di selenggarakan oleg Bidang Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, di Jakarta, 16 Februari 2004.
Fatmawati, 2015. Kajian Makna dan Fungsi tradisi Upacara Maccera Arajang bagi Masyarakat Kelurahan Gilireng Kab. Wajo. Kementeraian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pelestarian Nilai Budaya Makassar.
Iriani, 2011. Tari Pajaga Bone Balla Sebagai Cermin Budaya Luwu. Dian Istana: Makassar.
Koentjaraningrat, 1980. Sejarah Teori Antropologi I. Universitas Indonesia: Jakarta
Monoharto, Goenawan, 2003. Seni Tradisoonal Sulawesi Selatan. Lamacca Press: Makassar.
M. Jazuli, 1994. Telaah Teoritis Seni Tari. Semarang: Ikip Press.
Sedyawati, Edy, 2004. Kebudayaan di Nusantara. Komunitas Bambu.Jakarta
Sunaryadi, 2012, Filsafat Joged Mataram Keraton Yogyakarta: relevansinya Bagi penanaman Karakter Bangsa. Jurnal Patrawidya. Vol 13.No.3. Hal 383-552. September, Balai Pelestarian Nilai Budaya Yogyakarta: Yogyakarta.
DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v6i1.134
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.