REPRESENTASI BURUH PELABUHAN TANJUNG PRIOK DALAM MUSEUM MARITIM INDONESIA

Syafaat Rahman Musyaqqat

Abstract


Museum Maritim Indonesia adalah salah satu museum yang bertujuan untuk melestarikan identitas bangsa Indonesia sebagai bangsa maritim di masa lalu. Selain itu, museum ini juga dimaksudkan untuk mengenalkan dunia pelabuhan kepada khalayak. Dengan demikian, museum itu menjadi ruang representasi segala hal mengenai budaya bahari Indonesia  dan kepelabuhan, termasuk buruh pelabuhan. Artikel ini bertujuan menganalisis representasi buruh pelabuhan Tanjung Priok dalam Museum Maritim Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan interdisiplin, studi ini menunjukkan bahwa representasi buruh pelabuhan Tanjung Priok dalam museum sangat minim dan hanya menjadi komplementer dari koleksi lainnya. Hal ini mengindikasikan bahwa museum itu belum memperlihatkan tujuannya secara proporsional. Alih-alih mengenalkan aspek kepelabuhan secara komprehensif, museum justru menjadi ruang yang memarginalkan peran buruh pelabuhan Tanjung Priok, sebagaimana realitas historisnya. Kecenderungan ini mencerminkan adanya bentuk warisan rezim Orde Baru, di satu sisi. Di lain sisi, keadaan itu juga memperlihatkan sikap skeptis dari pihak pengelola museum. Meskipun demikian, ketiadaan kolaborasi antara buruh pelabuhan Tanjung Priok dan pihak pengelola museum turut mempengaruhi kondisi tersebut.


Keywords


Buruh Pelabuhan, Museum Maritim Indonesia, Representasi

References


Artikel, Buku, Makalah dan Tesis

Arainikasih, Ajeng Ayu. 2018. “Representasi Pendudukan Jepang di Museum-museum Singapura: Sebuah Catatan Perjalanan dan Opini”. Museografia, Vol. XIII No. 1 Tahun 2018.

Ashton, Paul, Kresno Brahmantyo, dan Jaya Keaney. 2012. “Renewing the New Order?: Public History in Indonesia.” Public History Review 19: 86–103.

Fauzi, Muhammad. 2010. Jagoan Jakarta dan Penguasaan di Perkotaan, 1950-1966. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.

Franco, Barbara. 1997. “Public History and Memory : A Museum Perspective.” The Public Historian 19 (2): 65–67.

Horn, T. C. R., dan H. Ritter. 1986. “Interdisciplinary History: A Historiographical Revies.” The History Teacher 19 (3): 427–48.

Ichimura, S. 1975. “Interdisciplinary Research and Area Studies.” Journal of Southeast Asian Studies1 6 (2): 112–20.

Ingleson, John. 2013. Perkotaan, Masalah Sosial, dan Perburuhan di Jawa Masa Kolonial. Depok: Komunitas Bambu.

Kirana, Ayu Dipta. 2019. “Reproduksi Narasi Tentang Kepahlawanan Soeharto: Studi Representasi di Museum H.M. Soeharto.” Gadjah Mada Journal of Humanities 3 (2): 120–40.

Koos, Greg, dan Mike Matejka. 2003. “Labor and Museum Partnerships: Joining Together to Reclaim the Past.” History News 58 (3): 15–17.

Ludvigsen, Peter. 2009. “History of the Workers’ Museum in Denmark.” International Labor and Working-Class History 76 (1): 44–53.

Magetsari, Noerhadi. 2011. Museum di Era Pascamodern, Makalah dalam Seminar Towards Indonesia Postmodern Museums, Depok, 3 Maret 2011.

Pamuji, Kukuh. 2010. Komunikasi dan Edukasi di Museum Istana Kepresidenan Jakarta. Tesis. Depok: Universitas Indonesia.

Razif. 2013. “Buruh Pelabuhan Tanjung Priok.” dalam Dekolonisasi Buruh Kota dan Pembentukan Bangsa, diedit oleh Erwiza Erman dan Ratna Saptari, 209–56. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Roosa, John., Ayu. Ratih, Hilmar. Farid. 2004. Tahun yang Tak Pernah Berakhir : Memahami Pengalaman Korban 65 : Esai-esai Sejarah Lisan. Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) bekerja sama dengan Tim Relawan Untuk Kemanusiaan [dan] Institut Sejarah Sosial Indonesia.

Roosa, John, dan Ayu Ratih. 2013. “Sejarah Lisan di Indonesia dan Kajian Subjektivitas.” dalam Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia, diedit oleh Henk Schulte Nordholt, Bambang Purwanto, dan Ratna Saptari, 177–200. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Sayer, Faye. 2015. Public History : A Practical Guide. London: Bloomsbury.

Shahab, Yasmine Zaki. 2019. Mohammad Hoesni Thamrin: Merekam Prestasi Menguak Representasi. Depok: Rajawali Press.

Subono, Nur Iman. 2007. “Demokrasi dan Buruh: Kajian Teoritis dan Komparatif.” Politea 1 (1): 1–20.

Sulistyono, Singgih Tri. 2003. “The Java Sea Network: Patterns in the Development an of Interregional Shipping and Trade in the Process of National Economic Integration in Indonesia, 1870s-1970s.” Leiden: Universiteit Leiden.

Thompson, Paul. 2012. Suara dari Masa Silam: Teori dan Metode Sejarah Lisan. Yogyakarta: Ombak.

Veering, Arjan. 2015. “Breaking the Boundaries.” dalam Cars, Conduits, and Kampongs, diedit oleh Freek Colombijn dan Joost Coté, 213–48. The Modernization of the Indonesian City, 1920-1960. Brill.

Internet, Majalah dan Sumber Informan

Anonim. “Tentang ISSI”, diakses dari https://sejarahsosial.org, Tanggal 13 November 2019, Pukul 19.15 WIB

Atoy (66 tahun). 2019. Buruh Pelabuhan Tanjung Priok. Wawancara, Tanjung Priok, 14 November 2019.

Hadiz, Vedi R. 1994. “Gerakan Buruh dalam Sejarah Politik Indonesia.” Prisma (10), 1994.

Nabila Khoirunnisa (23 tahun). 2019. Staf Kurator Museum Maritim Indonesia. Wawancara, Tanjung Priok, 12 November 2019.

Rudiono, Danu. 1992. “Kebijakan Perburuhan Pasca Boom Minyak.” Prisma XXI (1): 61–80.




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v6i1.136

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.