WONOMULYO: DARI KOLONISASI KE TRANSMIGRASI 1937-1952
Abstract
Kajian ini bukan hanya bertujuan mengungkap dan menjelaskan kebijakan pemerintah Hindia Belanda tentang kolonisasi, melainkan juga tentang dinamika kesejarahan Wonomulyo dari kolonisasi hingga transmigrasi. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode sejarah yang menjelaskan suatu persoalan berdasarkan perspektif sejarah melalui tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil kajian menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah Hindia Belanda memindahkan penduduk dari daerah yang padat di Pulau Jawa ke daerah yang kurang penduduknya di luar Pulau Jawa yang dikenal dengan kolonisasi mulai dilaksanakan pada 1905. Salah satu daerah tujuan kolonisasi di Sulawesi Selatan adalah Distrik Mapilli (Onderafdeling Polewali Mandar) yang mulai dilakukan penempatan secara bertahap pada 1937. Para kolonis yang berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa tersebut, bukan hanya berhasil membuka hutan belantara dan belukar menjadi menjadi lahan pekarangan dan persawahan dengan susah payah. Melainkan juga mereka tidak sulit beradaptasi dan mendapat respon positif dari penduduk lokal sehingga keharmonisan antaretnik dapat terjalin dengan baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Sumber Arsip
Advies Raad van Indie, 25 Maret 1904, No.30. Arsip Nasional RI.
Advies Raad van Indie, 6 Februari 1925, No.22. Arsip Nasional RI.
Arsip Polewali, No. 58 dan 187. Koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Provinsi Sulawesi Selatan.
Benenlands Bestuur No.5893. Arsip Nasional RI.
Besluit Gubernur General Hindia Belanda (GGHB), 30 September 1902, No.17; Besluit GGHB, 7 Maret 1906, No.5; Besluit GGHB, 20 November 1907, No.4; Besluit GGHB, 7 Maret 1906, No.5; Besluit GGHB, 8 Februari 1909, No.7; Besluit GGHB, 9 Juni 1909, No.27; Besluit GGHB, 19 Oktober 1911, No.30; Besluit GGHB, 20 Februari 1913, No.30; Besluit GGHB, 21 April 1913, No.37; Besluit GGHB, 23 April 1930, No.10; dan Besluit GGHB, 14 Agustus 1930, No.14. Arsip Nasional RI.
Besluit Residen Lampung, 9 Agustus 1911, No.2748. Arsip Nasional RI.
Brief Gubernement Secretaris (BGS), 18 September 1928, No.2013/8. Arsip Nasional RI.
Kolonisatie Bulletin, 1937, No.4. Centerale Commissie voor Emigratie en Kolnisatie van Inheemschen. Arsip Nasional RI.
Leyds, W.J. 1940. Memori van Overgave, Assistant Resident Mandar. Majene: 9 Februari 1940.
Missie Gouvernement Secretaris, 18 Februari 1905, No.718. Arsip Nasional RI.
Buku, Jurnal, Majalah, Tesisi, dan Disertasi
Abbas, Ibrahim. 1999. Pendekatan Budaya Mandar. Majene: Hijrah Grafika.
Admosudirdjo, Prajudi. 1970. Sejarah Ekonomi Sosiologie Indonesia. Jakarta: Pradnja Paramita.
Alimuddin, Muhammad Ridwan. 2005. Orang Mandar Orang Laut. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia (KPG).
Amir, Muhammad. 2016. Penataan Mandar Pada Masa Kolonial Belanda 1905-1942. Makassar: Arus Timur.
Anonim, 1909. Mededeelingen Betreffende Eenige Mandharsche Landschappen, dalam Bijdragen tot de Taal-, Land-en Volkenkunde van Nederlandsch – Indie, 62.
Bachtiar, Ridasari. 2000. Hubungan Antara Budaya Mandar dan Budaya Jawa di Desa Campurjo, dalam Laporan Penelitian Sejarah dan Nilai Budaya Sulawesi Selatan. Makassar: BKSNT.
Bahri, Syamsul. 1997. Selayang Pandang Transmigrasi Jawa di Desa Bumiayu Kabupaten Polewali Mamasa, dalam Buletin Triwulan Bosara, No.7/Tahun III
Craendijk, H. 1918. De Kolonisatie proef in de Lampongsche Distroten, dalam Koloniale Studien, Jilid 2.
Darmiati. 1997. Perpindahan Penduduk Dari Kolonisasi/Emigrasi Hingga Transmigrasi, dalam Kongres Nasional Sejarah (1996), Subtema Dinamika Sosial Ekonomi. Jakarta: Depdikbud.
Elst, P. van der. 1986. Krisis Budidaya Padi di Jawa, dalam Sayogyo dan W.L. Collier, Budi Daya Padi di Jawa. Jakarta: Gramedia.
Heeren, H.J. 1979. Transmigrasi di Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Heyting, H.G. 1938. De Les van Wortelvest Gedong Tataan, dalam De Indische Gids, Jilid 2.
Kementerian Penerangan. 1953. Provinsi Sulawesi. Makassar: Djawatan Penerangan Republik Indonesia.
Mallinckrodt, J. 1933. Zuid – Celebes Serie P. No. 77, Gegevens over Mandar en Andere Landschappen van Zuid – Celebes, dalam Adatrechtbundels, Koninlijk Instituut voor Taal, Land-en Volkenkunde (KITLV) XXXVI. ‘S Gravenhage: Martinus Nijhoff.
Martono.1985. Kata Sambutan Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, dalam Sri Edi Swasono dan Masri Singaribuan, Sepuluh Windu Transmigrasi di Indonesia 1905-985. Jakarta: UI Press.
Nooteboom, C. 1912. “Nota van Toelichting Betreffende het Landschap Balangnipa”, dalam Tijdschrift voor Indische Taal-Land-en Volkenkunde. Batavia: Albercht M. Nijhoff.
Poelinggomang, Edward L. 2012. Sejarah dan Budaya Sulawesi Barat. Makassar: de la macca.
Rahman, Darmawan Mas’ud. 1988. Puang dan Daeng, Kajian Sistem Nilai Budaya Orang Balanipa Mandar. Ujung Pandang: Disertasi Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Saharuddin. 1985. Mengenal Pitu Babana Binanga (Mandar) dalam Lintasan Sejarah Pemerintahan Daerah di Sulawesi Selatan. Ujung Pandang: CV. Mallomo Karya.
Salma, A. R. 1990. Wonomulyo Selayang Pandang. Wonomulyo: Depdikbud.
Sayogyo. 1986. Transmigrasi di Indonesia 1905-1985: Apa yang Kita Cari Bersama?, dalam Sri Edi Swasono dan Masri Singaribuan, Sepuluh Windu Transmigrasi di Indonesia 1905-985. Jakarta: UI Press.
Schalkwijk, W.J.1918. De Kolonisatieproeven in de Lampongsche Districten, dalam Koloniale Studien, Jilid 2.
Sinrang, A. Syaiful. 1994. Mengenal Mandar Sekilas Lintas. Ujung Pandang: Pemerintah Daerah Tingkat II Majene.
Sjamsu, M. Amral. 1956. Dari Kolonisasi Ke Transmigrasi. Djakarta: Djambatan
Sudarno. 1997. Kolonisasi di Gedung Tataan (Lampung) Tahun 1905-1917, dalam Kongres Nasional Sejarah (1996), Subtema Dinamika Sosial Ekonomi. Jakarta: Depdikbud.
Sumedi, Gunt. 2014. Wonomulyo: Potret Kampoeng Jawa di Sulawesi Barat. Makassar: de la macca.
Swasono, Sri Edi. 1985. Kependudukan, Kolonisasi, dan Transmigrasi, dalam Sri Edi Swasono dan Masri Singaribuan, Sepuluh Windu Transmigrasi di Indonesia 1905-985. Jakarta: UI Press.
Swasono, Sri Edi dan Masri Singaribuan. 1986. Transmigrasi di Indonesia 1905-1985. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Syah, M.T. Azis. 1997. Sejarah Mandar Jilid I, II, dan III. Ujung Pandang: Yayasan Al Azis.
Utomo, Djoko. 1997. Transmigrasi Awal Abad Ke-20 Hambatan dan Masalah, Kongres Nasional Sejarah (1996), Subtema Dinamika Sosial Ekonomi. Jakarta: Depdikbud.
Utomo, Muhajir dan Rofiq Ahmad. 1997. 90 Tahun Kolonisasi, 45 Tahun Transmigrasi: Redistribusi Pendudu di Indonesia. Jakarta: Puspa Swara.
DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v6i1.138
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.