PRASASTI-PRASASTI KERAJAAN SUNDA DI WILAYAH PINGGIRAN: TINJAUAN TEORI PANOPTICON

Muhamad Alnoza

Abstract


Kerajaan Sunda merupakan negara yang bercorak kebudayaan Hindu-Buddha yang berdiri di Jawa bagian Barat dan berkuasa selama abad ke-8 hingga abad ke-16 M. Kerajaan tersebut oleh para peneliti sebelumnya diperkirakan membentang dari Banten hingga daerah Banyumas modern pada masa kejayaannya (abad ke-16 M). Sebagai suatu negara yang besar, kerajaan ini berpusat di Kota Pakwan Pajajaran atau Bogor sekarang. Secara arkeologis, temuan-temuan yang berhubungan dengan Kerajaan Sunda utamanya berupa prasasti,  rupanya jugaditemukan di daerah Sukabumi dan Cirebon. Oleh karena itu muncul asumsi, bahwa di masa lalu Kerajaan Sunda telah membangun hubungan asosiatif antara Pakwan Pajajaran sebagai pusat kerajaan dengan daerah pinggiran di sekitarnya. Kajian ini dengan demikian mempermasalahkan bagaimana keterkaitan antara keterangan pada Prasasti Sang Hyang Tapak dan Huludayeuh sebagai media panopticon dengan lokus penemuannya sebagai suatu daerah pinggiran Kerajaan Sunda. Tujuan dari diajukannya permasalahan penelitian ini adalah untuk merekonstruksi daerah pusat dan pinggiran di Kerajaan Sunda pada masa pemerintahan raja yang mengeluarkan Prasasti Sang Hyang Tapak dan Huludayeuh. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat dijumpai informasi baru mengenai keberadaan daerah produksi dan perbatasan kerajaan Sunda melalui indikasi wacana kekuasaan pada Prasasti Sang Hyang Tapak dan Huludayeuh.




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v8i1.225

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.