TRADISI JAMASAN PUSAKA DAN KERETA KENCANA DI KABUPATEN PEMALANG

Afiliasi ilafi

Abstract


Tradisi Jamasan merupakan tradisi yang ada dibeberapa daerah khususnya di daerah pulau Jawa. Tradisi Jamasan banyak dilakukan pada bulan suro atau muharram, seperti pada tradisi jamasan yang dilaksanakan oleh Kabupaten Pemalang meliputi pusaka dan kereta kencana. Tradisi jamasan pusaka dan kereta kencana merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Pemalang dengan tujuan untuk melestarikan dan merawat budaya leluhur. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif.  Teknik pengumpulan data berupa studi pustaka dan wawancara. Teori yang digunakan dalam penelitian ini berupa teori kebudayaan. Hasil penelitian ini berupa: a) deskripsi tata cara mengenai proses jamasan pusaka dan kereta kencana di kabupaten pemalang yang dibagi dalam dua hari, yakni hari pertama ditandai dengan adanya pembacaan kidung dan beber wayang sedangkan pada hari kedua merupakan acara kedinasan yang dihadiri oleh tamu undangan pejabat pemerintah daerah; b) makna yang terkandung dari prosesi jamasan pusaka dan kereta kencana meliputi makna simbolik umborampe yang digunakan; c) tujuan dilaksanakannya jamasan pusaka dan kereta kencana yang ada di Kabupaten Pemalang supaya pejabat daerah maupun masyarakat ikut andil dalam melestarikan tradisi jamasan; d) adanya peran pemerintah daerah dalam pelaksanaan prosesi jamasan sehingga tradisi jamasan pusaka dan kereta kencana dapat dilaksanakan secara rutin.

References


Alisjahbana, S. T. (1986). Antropologi Baru. Jakarta: PT Dian Rakyat.

Barker, C. (2005). Cultural Studies Teori dan Praktek. Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Kistanto, N. H. (2015). Tentang Konsep Kebudayaan. Fakultas Ilmu Budaya. Sabda, 10. https://doi.org/10.14710/sabda.10.2.%p https://ejournal.undip.ac.id/index.php/sabda/issue/view/1936

Koentjaraningrat. (1974). Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.

Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. (R. Cipta, Ed.). Jakarta.

Latifah, A. (2014). Kepercayaan masyarakat terhadap upacara tradisi satu sura di desa Traji kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

Peursen, C. A. Van. (1988). Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Ratna, N. K. (2005). Sastra dan Cultural Studies: Representasi Fiksi dan Fakta. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sedyawati, E. (2012). Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah. (R. Press, Ed.). Jakarta.

Soemardjan, S. & S. S. (1964). Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Lembaga FE-UI.

Sulasman. (2013). Teori-teori kebudayaan dari teori hingga aplikasi. Bamdung: CV Pustaka Setia.

Sztompka, P. (2007). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta: Prenada Media Grup.

Wibowo, N. A. (2014). Ritual Jamasan Wonten Ing Paguyuban Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu. Universitas Negeri Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v6i1.41

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.