TRAJEKTORI JARINGAN ULAMA DI BONE DAN WAJO 1900-1950

Taufik Ahmad

Abstract


Pembentukan dan perkembangan jaringan ulama tidak dapat dipisahkan dengan perubahan-perubahan sosial politik regional dan global. Munculnya gejolak politik di Timur Tengah mempengaruhi ritme perkembangan jaringan ulama di Sulawesi Selatan. Studi ini bermaksud untuk menganalisis jaringan ulama di wilayah Bone dan Wajo 1900-1950. Dengan menggunakan metodologi sejarah, studi ini membuktikan bahwa trajektori jaringan ulama di wilayah Bone dan Wajo berkerja secara fleksibel dalam mersepon perubahan sosial politik dalam konteks lebih luas. Pada decade awal abad ke 20, ketika kontrol pemerintah Hindia Belanda menguat, transmisi intelektual Islam bekerja secara non-formal yang diperankan oleh imam-imam melalui pengajianpengajian kitab di masjid. Ketika politik etis Hindia Belanda mulai menghasilkan elite baru yang terdidik, jaringan ulama pun dengan dukungan otoritas lokal merespon dengan membangun basis pendidikan yang lebih modern. Berdirinya pesantrean As‟Adiyah di Sengkang dan Madrasah Amiriah di Watampone adalah respon atas pentingnya Pendidikan Islam modern.Akibatnya lebih jauh, akses pendidikan tidak lagi terbatas pada lingkaran kekerabatan, namun melonggar dan semakin terbukanya ruang kepada setiap orang untuk belajar agama. Transmisi intelektual Islam melalui Pendidikan modern ini selanjutnya melahirkan elite-elite baru dalam masyarakat Bone dan Wajo.


Keywords


Trajektori Jaringan Ulama; Transmisi Intelektual Islam; Pesantrean; Bone; Wajo

Full Text:

PDF

References


Arsip Sulwesi Provinsi Sulawesi Arsip Pemerintah Daerah Bone Buku, Artikel

Abidin, Andi Zainal. 1983. Persepsi Orang Bugis Makassar Tentang Hukum Negara dan Dunia Luar (Alumni: Bandung).

———. 1999. Kapita Selekta Sejarah Sulawesi Selatan (Hasanuddin University Press: Makassar).

Ali, Muhamad. 2006. 'Transmission of Islamic Knowledge in Kelantan', Journal of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society, 79: 39-58.

Anderson, Benedict. 2006. Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism (Veros: New York).

Arfah, Muhammad, and Muhammad Amir. 1993. Biografi Pahlawan Haji Mappayukki Sultan Ibrahim: Profil Nasionalis dan Patriotik yang Konsekuen Terhadap Republik Indonesia (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta).

Arief, Syamsuddin. 2007. 'Aktor Pembentuk Jaringan Pesantren di Sulawesi Selatan 1928-1952', Lentera Pendidikan, X: 11.

———. 2008. 'Dinamika Jaringan Intelektual Pesantren di Sulawesi Selatan', Lentera Pendidikan, 11: 15.

Azra, Azyumardi. 1994. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVII (Mizan: Bandung).

Bruinessen, Martin van. 2005. Kitab Kuning Pesantren dan Tarekat: Tradisi-tradisi Islam di Indonesia (Mizan: Bandung).

Burhanuddin, Jajat. 2003. 'Ulama dan Politik Pembentukan Umat: Sekilas Pengalaman Sejarah Indonesia.' in Jajat Burhanuddin and Ahmad Baedowi (eds.), Transformasi Otoritas Keagamaan: Pengalaman Islam Indonesia (Gramedia: Jakarta).

Dhofier, Zamakhsyari. 1984. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai (LP3S: Jakarta).

Graves, Elizabeth E. 2007. Asal Usul Elite Minangkabau Modern: Respons Terhadap Pendidikan Kolonial (Yayasan Obor Indonesia: Jakarta).

Halim, Wahyuddin. 201 . Anr gurutta Haji Muhammad As‟ad al-Bugisy (19071952) and His Pesantren‟s role in the Maintenance of Bugis Identity and Literacy in Contemporary South Sulawesi." In Islam, Literas dan Budaya Lokal, Makassar, edited by Barsihannor, 105-30. Makassar: Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Hooker, M. B. 2003. Indonesian Islam (Univesity of Hawai‟i Press: Honolulu).

Mappangara, Suriadi. 2004. Ensiklopedi Sejarah Sulawesi Selatan (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Sulawesi Selatan: Makassar).

Mappangara, Suriadi, and Irwan Abbas. 2003. Sejarah Islam di Sulawesi Selatan (Biro KAPP Setda Propinsi Sulawesi Selatan dan Lamacca Press: Makassar).

Mattulada. 1983. 'Islam di Sulawesi Selatan.' in Taufik Abdullah (ed.), Agama dan Perubahan Sosial (Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial: Jakarta).

———. 1985. Latoa: Suatu Lukisan Analitis terhadap Antropologi Politik Orang Bugis (Gajah Mada University Press: Yogyakarta).

———. 1989. Sejarah, Masyarakat dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (Hasanuddin University Press: Ujung Pandang).

Niel, Robert van. 2009. Munculnya Elite Modern Indonesia (Pustaka Jaya: Jakarta).

Pawiloy, Sarita. 1981. Sejarah Pendidikan Daerah Sulawesi Selatan (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah: Jakarta).

Pelras, Christian. 2000. 'Patron-client ties among the Bugis and Makassarese of South Sulawesi', Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, 156: 393-432.

———. 2006. Manusia Bugis (Forum JakartaParis: Jakarta).

Peluso, Nancy Lee, and J.C. Ribot. 2003. 'A Theory of Access ', Rural Sociology.

Putuhena, M. Saleh. 2007. Historiografi Haji Indonesia (LKIS: Yogyakarta).

Ridhwan. 2006. Pendidikan Islam Masa Kerajaan Bone: Sejarah, Akar dan Corak Keilmuan Serta Peranan Kadi (Unima Press: Makassar).

Sulaeman, Asnawi. 2004. Sejarah Singkat Keqadian (Qhadi) (Lembaga Solidaritas Islam al-Qashash: Jakarta).

Walinga, Muh. Hatta. 2018. Warisan Intelektual Sang Maha Guru: Biografi K.H. Muhammad As‟ad (Zahadaniva: Solo).

Wawancara Idrus Husein, wawancara di Cenrana, 7 Agustus 2018.




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v4i1.68

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.