NILAI-NILAI BUDAYA DALAM TRADISI TUDANG SIPULUNG MASYARAKAT AMPARITA KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG

Fatmawati P

Abstract


Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai dalam tradisi Tudang Sipulungmasyarakat Amparita Kabupaten Sidenreng Rappang. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data, berupa: pengamatan, wawancara mendalam, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan tudang sipulungmerupakan suatu tradisi bagi masyarakat petani yang dilakukan sebelum dan sesudah panen padi.Tujuan dilaksanakannya Tudang Sipulung ialah untuk membicarakan masalah yang berhubungan dengan aktivitas petani, baik pada saat mulai menanam benih sampai tiba waktu panen.Tradisi Tudang Sipulungdilaksanakan secara sederhana oleh masyarakat petani di lapangan, balai Desa, dan bahkan di rumah-rumah sawah sekalipun.Dalam pelaksanaan acara tersebut, terdapat sejumlah nilai sebagai pedoman bagi masyarakat petani dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan sosial masyarakat maupun keluarga.Nilai-nilai tersebut meliputi nilai musyawarah, nilai Religius, nilai Solidaritas, nilai ketaatan/kepatuhan, nilai kesederhanaan, dan nilai kebersamaan.


Keywords


Nilai-nilai budaya, Tudang Sipulung, masyarakat petani.

Full Text:

PDF

References


Ansar. 2016. Nilai-nilai budaya dalam Sinrilik Kappalak Tallumbatua. Makalah. BPNB Makassar.

Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.1998. Kebijaksanaan Teknis Operasional Direktorat Sejarah Dan Nilai Tradisional.Jakarta: Depdikbud, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.

Faisal, 2008.“Aktualisasi Nilai-Nilai Budaya Etnik Mandar dalam Arena Sosial”.Makalah.

Faisal & Arisal. 2017. Mallangi Arajang riGoarie: Upacara Adat Pattaungeng bagi Masyarakat Bugis Soppeng. Laporan Penelitian Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan. (Belum diterbitkan).

Hedisasrawan.2013. Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli. Diunduh http:// blogspot.com/2013/03.

Hardiyanti, Dewi, dkk. 2018. Nilai Kearifan Lokal dalam Cerita Rakyat dan Peranannya dalam Membentuk Karakter Anak Didik. Makassar.P rosiding Seminar Nasional Administrasi Pendidikan FIP UNM.

Hasanuddin, dkk.2005. Spektrum Sejarah Budaya dan Tradisi Bulukumba. Penerbit: Hasanuddin University Press (LEPHAS).

(http://meylaisoda.blogspot.com/2011/11/makala h-Integrasi-sosial.html).

Koentjaraningrat, 1980. Metode-metode Antropologi dalam Penyelidikan Masyarakat dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Universitas Indonesia.

---------------------, 1984.Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta. Penerbit PT. Gramedia

--------------------, 1997.Pengantar Antropologi. Rineka Cipta. Jakarta

--------------------, 2000.Pengantar Ilmu Antropologi.PT. Rineka Cipta. Jakarta

Liliweri, A. 2005.Prasangka dan Konflik; Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultural. LKJS Pelangi Aksara.Yokyakarta.

Liliweri-Alo.2003. Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Lkis.

Manyambeang, Abd. Kadir dkk.1984. Upacara Tradisional dalam Kaitannya dengan Peristiwa Alam dan Kepercayaan. Provinsi Sulawesi Selatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Mattulada, 1985.Latoa (Suatu Lukisan Analitis Terhadap Antropologi Orang Bugis). Makassar. Hasanuddin University Press.

Miles, Mattheu. B dan Huberman, A. Micheal. 1992. Qualitative Data Analysis. Terjemahan Tjetjep Rohidi. Universitas Indonesia. Jakarta

Muhsin.2015. Integrasi Suku Jawa dengan Suku lainnya di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. Skripsi (tidak diterbitkan). Universitas Hasanuddin Makassar.

Pelras, 2006.Manusia Bugis. Forum Jakarta-Paris Ecole Franaise d’Extrem-orient. Jakarta.

Poerwadarminta, 2007.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta.

Purwanto, Hari. 2000. Kebudayaan dan Lingkungan. Pustaka Pelajar, Jogyakarta.

Prabowo, H. 1996. Pengantar Antropologi. Seri Diktat Kuliah. Gunadarma. Jakarta.

Rachmah dan Makmun Badaruddin, 1979. Sistem Gotong Royong dalam Masyarakat Pedesaan Daerah Sulawesi Selatan. Belum diterbitkan. Proyek IDKD Sulawesi Selatan: Makassar.

Salam, Rahayu. 2014. Assitulungeng: Bentuk Tolong Menolong dalam Upacara Aqiqah di Pulau Salemo. Jurnal Sejarah dan Budaya. Walasuji.Vol.5 No.2. Makassar

Sedyawati, Edi. 2014. Kebudayaan di Nusantara. Peneribit Komunitas Bambu.

Syahruna, Alham, dkk. 2014. Peranan Budaya Tudang Sipulung/Appalili dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi Bergesernya Nilai Budaya Pertanian di Sulawesi Selatan. Jurnal Pendidikan Sains, Sosial, dan Kemanusiaan.

ISSN 1979-0112 and website: www. sosio humanika-jpssk.com.

Tang, Machmud. 2002. Nilai-nilai Budaya yang Mendukung Pengelolaan Sumber Dayalaut yang Berkelanjutan di Sulsel. Makalah yang dipresentasikan dalam rangka sosialisasi proyek pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut di Sulsel. Makassar 14 Januari 2002.

Tuloli, Nani.1990. Tanggamo: Salah satu ragam sastra Lisan Gorontalo, Jakarta.




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v4i1.74

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.