PELABUHAN BUNGENG DALAM JARINGAN PERDAGANGAN ANTARDAERAH DAN ANTARPULAU (1992-2016)

sahajuddin sahajuddin

Abstract


Kajian ini bertujuan mengungkapkan terjadinya perdagangan antardaerah dan antarpulau di Pelabuhan Bungeng, Jeneponto. Metode yang digunakan adalah metode sejarah pada umumnya yang menjelaskan persoalan berdasarkan perspektif sejarah. Hasil kajian menunjukkan bahwa di Pelabuhan Bungeng Jeneponto terjadi kegiatan bongkar muat barang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan dan Nusantara. Jaringan perdagangan ini terjadi karena pelabuhan ini memiliki komoditas unggulan daerah Jeneponto, yaitu produksi garam. Sementara produksi bongkarnya pelabuhan ini juga unik, karena penduduk Jeneponto memiliki budaya makan daging kuda yang sangat tinggi, sehingga komoditi ini banyak diimpor dari daerah atau pulau lain. Dua komoditi itulah yang paling banyak dibongkar muat di pelabuhan ini. Mengimbangi bongkar muat barang tersebut, komoditi lain juga terjadi peningkatan yang cukup signifikan.

Keywords


ringan perdagangan, pelabuhan, Bungeng, garam dan kuda.

Full Text:

PDF

References


Arsip Kecamatan Arungkeke, Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 138/1242/PUOD tertanggal 3 Mei 1996.

Arsip Pelabuhan Penyelenggara Kelas III Bungeng, Jeneponto Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 138/3418/PUOD tanggal 29 September 1990 perihal Kriteria pembentukan kecamatan.

BAPPEDA,Katalog BPS: 7304041.02015, statistik tahunan, Kecamatan Arungkeke Dalam Angka 2002, Badan Busat Statistik Kabupaten Jeneponto

Gottschalk, Louis. 1985. Mengerti Sejarah, yang diterjemahkan oleh Nugroho Notosusanto. Jakarta: Universitas Indonesia Press

John A. Pattikayhatu, “Bandar Niaga di Perairan Maluku dan Perdagangan Rempah-Rempah” dalam Kapata Arkeologi Vol. 8 Nomor 1 / Juli 2012 1. Balai Arkeologi Ambon.

Kartodirdjo, Sartono. 1985. Pemikiran dan Perkembangan Historigrafi Indonesia: Suatu Alternatif. Jakarta: Gramedia Jakarta.

Paeni, Mukhlis. (editor). 1988. Dimensi Sosial Kawasan Pantai, Indonesia, P3MP. Jakarta: The Toyota Foundation Jepang

Poelinggomang, Edward L. 2002. Makassar Abad XIX: Studi Tentang Kebijakan Perdagangan Maritim. Jakarta: Gramedia

Tantu, Hammado dalam Mukhlis Paeni (editor), 1988, Dimensi Sosial Kawasan Pantai, P3MP, Makassar, untuk The Toyota Foundation Jepang, Indonesia

Tri Sulistiyono, Singgih. 2004. Pengantar Sejarah Maritim Indonesia, Semarang, Program Hibah Penulisan Buku Teks 2004, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

-----------------. 2012. Pasang Surut Jaringan Makassar Hingga Masa Akhir Dominasi kolonial Belanda, pada buku “Indonesia Dalam Arus Sejarah” bagian kolonisasi dan perlawanan jilid 4, Jakarta: PT. Ichtiar Baru van Hoeve atas kerjasama dengan Kemendikbud Republik Indonesia

Undang- Undang No.17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran Hasil

Wawancara lapangan di lokasi penelitian

Harian Fajar, 03 Februari 2016.

Harian Kompas, 24 Januari 2017.




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v4i1.75

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.