PEMANFAATAN CANDI GUNUNG GANGSIR: UPAYA MENUMBUHKAN KESADARAN SEJARAH SISWA SMAN 1 PURWOSARI MELALUI METODE OUTDOOR LEARNING

Akhmad Fajar Ma'rufin

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) sejarah Candi Gunung Gangsir (2) bentuk arsitektur Candi Gunung Gangsir, (3) Upaya menumbuhkan kesadaran sejarah siswa SMAN 1 Purwosari melalui metode outdoor learning dengan pemanfaatan cagar budaya Candi Gunung Gangsir. Metode penelitian ini adalah kualitatif. Cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan criterion selection. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, wawancara dan pencatatan dokumen. Validasi data dilakukan dengantriangulasi.Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif yaitu pengumpulan, reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Candi Gunung Gangsir merupakan salah satu peninggalan cagar budaya dari Kerajaan Medang Kamulan kelanjutan dari Mataram Kuno. Candi tersebut terletak di Beji, Pasuruan, (2) Arsitektur candi maka dapat disimpulkan merupakan gabungan antara langgam Jawa Tengah dan Jawa Timur namun Candi Gunung Gangsir lebih condong pada gaya Mataram Kuno. Gaya Mataram Kuno dapat dilihat dari relief-relief pada dinding Candi Gunung Gangsir dan didukung adanya tulisan parama yang diperkirakan sezaman dengan tulisan pada masa Pu Sindok. Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor-faktor yang menentukan fungsi candi maka dapat disimpulkan bahwa Candi Gunung Gangsir berfungsi sebagai kuil, yaitu tempat pemujaan terhadap dewa, (3) Kesadaran sejarah siswa SMAN 1 Purwosari mulai tumbuh melalui metode outdoor learningdengan pemanfaatan Candi Gunung Gangsir yang indikasinya yaitu tumbuh minat belajar sejarah pada siswa, serta siswa memahami akan arti penting sejarah khususnya sejarah Candi Gunung Gangsir, muncul pada diri siswa rasa kepedulian menjaga peninggalan cagar budaya bangsa.

Keywords


Kesadaran sejarah; Outdoor learning; Candi Gunung Gangsir

Full Text:

PDF

References


Atsania, Anggraini Putri.2016. Gaya Arsitektur Dan Fungsi Candi Gunungangsir Serta Muatan Pendidikannya. Skripsi. Tidak diterbitkan UM

Candra, Maulana. 2017. Wawancara “Kesan Mengikuti Outdoor Learning “ diSMAN 1 Purwosari

Campbell, Mark. 2002. “Ngapain ke Candi?” Pengunaan Peninggalan-Peninggalan Purbakala di Jawa Timur.Malang: Universitas

Muhammadiyah Malang.

Durkheim, Emile. 1990. Pendidikan Moral: Suatu Studi Teori dan Aplikasi Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Airlangga

Fauzi, Ahmad. 2014. Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas VIII di SMP Nusantara Plus Tangerang Selatan. UIN Syarif Hidayatullah, Skripsi

tidak diterbitkan

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo

Husamah. 2013. Pembelajaran Luar Kelas (Outdoor

Learning).Jakarta: Prestasi Pustaka Raya Publisher

Istari, Rita. 2015. Ragam Hias Candi-Candi di Jawa Motif dan Maknanya. Yogyakarta: Kepel Press.

Jannah, Nur. 2017. Wawancara “Sejarah Candi Gunung Gangsir“ di Desa Gunung Gangsir Kecamatan Beji

Kartodirdjo, Sartono. 1989. Fungsi Pembelajaran Sejarah dalam PembangunanNasional, Historika No.1 Th I. Surakarta: Program

Pascasarjana UNS

Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: Gramedia

Kartodirdjo, Suyatno. (2000). “Teori dan

Metodologi Sejarah dalam

Aplikasinya”,dalam Historika, No.11

Tahun XII.Surakarta: Program Pasca

SarjanaPendidikan Sejarah Universitas

Negeri Jakarta KPK Universitas

SebelasMaret Surakarta.

Lewis, M. 1983. “Conservation: A Regional Point of View” dalam M. Bourke, M. Miles dan B. Saini (eds). Protecting the Past for the Future. Canberra: Austraalian Government Publishing Service.

Pardo, Herry N.K. 2012. Model Pembelajaran Sejarah Untuk Meningkatkan Kesadaran Sejarah Melalui Pendekatan Inkuiri.

Jurnal Paramita Vol. 22, Juli 2012 Hlm 207-216

Prihantoro, Iptu. 2010. Metode Pembelajaran Outdoor Study. Jakarta: PT Gramedia.

Soekmono. 2006. Pengantar Sejarah Kebudayaan 2. Yogjakarta: Penerbit Kanisius

Soeroto. 1975. Mataram 1. Bandung: Sanggabuwana

Smith, L. 1996. “Significance Concepts in Australian Management Archaeology” dalam L. Smith dan A. Clarke (eds). Issue in

Management Archaeology, Tempus, vol 5.

Sulhan. 2016. Peningkatan Kesadaran Sejarah Siswa Melalui Pemanfaatan Sumber Isu Kontroversial Pada Mata Pelajaran IPS

di SMP Negeri 4 Palu. E-Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 156-167

Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif (Dasar Teori dan

Terapannya dalam Penelitian). Surakarta: UNS Press

Warto. 2017. Menumbuhkan Kesadaran Sejarah Generasi Muda. Makalah disajikan dalam seminar “Internalisasi Nilai-Nilai Sejarah

sebagai Upaya Meningkatkan Rasa Nasionalisme dan Sadar Sejarah kepada Generasi Muda”, UNY Yogyakarta,20 September.

www.candi.perpusnas.go.id/temples/deskripsijawatimurcandiGunungGangsir.html (diakses 18 Maret 2017)




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v4i1.81

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.