MEMAHAMI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BUGIS WAJO MELALUI MAKNA BALO LIPAQ SABBE

Hardiyanti Nur, Arisal Arisal

Abstract


Salah satu aktivitas keseharian masyarakat Bugis Wajo yakni menenun. Menenun atau mattennung sebagai wujud tradisi masyarakat setempat yang keberadaanya hingga kini masih tetap menunjukkan eksistensinya di tengah kecanggihan teknologi modern. Perpaduan benang-benang khas hingga menjadi kain dengan berbagai bentuk corak serta kandungan filosofi makna yang termuat di dalamnya menjadi poin penting dalam melestarikan kearifan lokal daerah melalui karya. Artikel merupakan hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan melalui pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat belas macam corak sarung sutera (balo lipaq sabbé) dengan makna yang termuat di dalamnya. Corak tersebut terdiri atas balo makkalū, balo tettong, balo lobang, balo renniq, balo bombing, balo coboq, balo pucuk, balo mappagiling, balo mesa, balo bunga kertas, balo candiq bukkang, balo bukkang, balo matahari, dan balo areq-kareq. Makna filosofi yang termuat di dalam corak atau balo lipaq sabbé tersebut terkait dengan sistem kekuasaan dalam suatu wilayah, kebangsawanan, keindahan, keberanian, serta keutuhan dan kesempurnaan hidup manusia.

Keywords


Bugis Wajo; kearifan loka; lipaq sabbé

Full Text:

PDF

References


Agussalim Aj, Andi .2017. Tenun Wajo: Suatu Analogi Sastra dan Strategi Pengelolaannya bagi Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat. Makalah disampaikan dalam Kegiatan Pameran

bersama Warna-Warni Kain Tradisional Nusantara di Benteng Fort Roterdam. Makassar.

Danesi, Marcel. 2010. Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Faisal. 2014. Tenun Tradisional Tolaki Sulawesi Tenggara. Makassar. Pustaka Refleksi.

---------------. 2009. Peran Pemerintah Daerah dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Wajo. Makassar: Universitas Hasanuddin.

Hardiyanti, dkk.2018. Nilai Kearifan Lokal dalam Kumpulan Cerita Rakyat Bugis.Prosiding Seminar Nasional Seminar Nasional Pendidikan Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNM. Makassar.

Herman, Wahdania. 2013. Analisis Pemberdayaan Perempuan dan

Peningkatan Kualitas Tata Kelola Persuteraan di Kabupaten Wajo.

Sengkang: STIA Puang Rimaggalatung.

Kesuma, Andi Ima. 2017. Tenun Wajo untuk Asean.Makalah disampaikan dalam Kegiatan Pameran bersama Warna-Warni

Kain Tradisional Nusantara di Benteng Fort Roterdam. Makassar.

Salam, Rahayu. 2017. Kearifan Lokal Masyarakat Adat dalam Pengelolaan Hutan di Pulau Wangi-Wangi. Jurnal Walasuji Volume 8, nomor 1. Balai Pelestarian Nilai Budaya Sulawesi Selatan.

Wuri, Wuryandani,. 2010.Integrasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Untuk Menanamkan Nasionalisme di Sekolah Dasar. Proceding Seminar Nasional Lembaga Penelitian UNY.

Yogyakarta.




DOI: https://doi.org/10.36869/pjhpish.v4i1.83

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

 

 

 

 

 

 

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Atribution 4.0 International.